Dunia pada saat ini sudah sangat maju dengan adanya teknologi yang
terus berkembang. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua aspek
kehidupan telah dipengaruhi dengan perkembangan teknologi termasuk
musik. Jika berbicara mengenai hubungan pendidikan musik dengan
teknologi, sudah dapat dipastikan bahwa ada banyak perubahan besar yang
terjadi akibat perkembangan teknologi.
Pendidikan, musik, dan teknologi saat ini tidak dapat dipisahkan.
Pendidikan musik saat ini telah mengalami banyak perubahan seiring
perkembangan teknologi. Mungkin pendidikan musik klasik yang tidak
banyak mengalami perubahan besar. Hal ini disebabkan pada pendidikan
musik klasik sepertipiano, biola, gitar akustik, cello, trompet dan
berbagai instrumen klasik lainnya didasarkan pada partitur yang sudah
ada, tidak bisa diubah-ubah lagi. Memang pengaruh teknologi bisa kita
rasakan pada instrumen yang dimainkan seperti pada saat ini sudah ada
biola elektrik. Namun tetap sedikit sekali pengaruh teknologi yang bisa
dirasakan pada pendidikan musik klasik. Belum lagi pada saat
pertunjukkan klasik bisa dikatakan bahwa sangat kurang kita lihat
penggunaan atau peran teknologi dalam sebuah konser. Pemain-pemain
instrumen musik klasik sudah terbiasa memainkan sebuah karya tanpa
menggunakan microphone sebagai pengeras suara. Mereka sangat
mengandalkan akustik ruangan konser dalam memainkan sebuah lagu.
Teknologi pun kita lihat hanya sebatas pada penggunaan microphone dalam
merekam konser, itu pun bisa dikatakan sangat jarang dilakukan. Namun
sadar tidak sadar tetap saja teknologi telah mempengaruhi perkembangan
musik klasik. Bukan hanya rekaman konser, namun pada rekaman sebuah
karya musik klasik sudah sangat dipengaruhi oleh teknologi. Terbukti
dengan bantuan teknologi Gramaphone, sebuah label musik yang fokus dalam
produksi musik klasik sejak 1923, telah menghasilkan rekaman – rekaman
musik klasik terbaik dunia.
Beralih pada musik di luar klasik atau non-klasik. Jika kita
membicarakan musik non-klasik maka, kita mau tidak mau akan membicarakan
teknologi. Tidaksulit mencari contoh peran teknologi dalam pendidikan
musik non-klasik. Contoh paling mudah adalah gitar listrik. Tentu saja
instrumen ini saja sudah contoh penggunaan teknologi karena gitar
listrik adalah pengembangan gitar akustik yang dimulai pada tahun
1930-an. Belum lagi dengan adanya pembuatan amplifier yang memang
“wajib” dibutuhkan oleh gitar listrik jika ingin dimainkan.
Belum berhenti disitu saja. Kita tahu bahwa kualitas suara gitar
listrik sangat dipengaruhi oleh efek yang digunakan, disamping cara
bermain masing-masing player. Kemunculan efek gitar atau stomp box saja
merupakan contoh pengembangan teknologi dalam musik,dari yang hanya
diawali dengan efek distorsi hingga berbagai jenis efek saat ini. Kita
tidak boleh lupa bahwa hal-hal ini sangat penting bagi pemain-pemain
yang baru mendalami gitar listrik untuk mempelajari penggunaan amplifier
yang baik dan benar dan bagaimana memaksimalkan amplifier yang ada.
Belum lagi pemain pun harus mempelajari guna masing-masing stomp box,
mendapatkan suara atau sound yang paling baik, dan mempelajari membuat
set up efek yang tentunya berbeda antara satu gitaris dengan gitaris
lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemain gitar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendidikan gitar listrik tidak bisa dilepaskan dengan
perkembangan teknologi.
Kita belum melihat dari instrumen lain seperti bass elektrik atau
keyboard yang mau tidak mau juga membicarakan teknologi. Sudah tidak
lazim jika dalam sebuah pendidikan atau “les” seperti pada gitar listrik
menggunakan musik yang sudah jadi dalam latihan atau yang sering
disebut dengan minus one. Dulu minus one biasanya diambil dari kaset
atau CD yang sudah jadi kemudian dimainkan untuk mengiringi sang gitaris
atau bassist ketika latihan dalam sebuah kelas “les.” Namun sekarang
sudah dapat dikatakan bahwa cara itu ketinggalan jaman. Sekarang guru
dapat dengan mudah membuat minus one sendiri. Hanya dengan menggunakan
software seperti contohnya Band In Box, guru pun dapat dengan mudah
membuat sebuah minus one lengkap dengan drum, keyboard, gitar, dan bass
selayaknya band, serta dapat ditambahkan instrumen-instrumen lainnya.
Semua itu dapat dilakukan dengan waktu yang sangat singkat. Terbukti
bahwateknologi dan pendidikan musik saat ini sangat berhubungan satu
sama lain.
Software-software musik pun mulai bermunculan, memudahkan kerja para
musisi. Bahkan pada saat ini, sudah ada beberapa sekolah yang khusus
mengajarkan software musik di Indonesia. Jadi bisa dikatakan bahwa
teknologi di dalam musik pun menjadi salah satu bahan pendidikan,
disamping instrumen-instrumen musik yang ada. Pendidikan musik bukan
hanya mempelajari teknik memainkan piano yang benar, menggunakan efek
gitar listrik yang baik, atau memepelajari sound bass yang baik, namun
juga mempelajari software-software yang membantu kerja musisi. Software
musik pada saat ini sudah sangat banyak jenisnya, mulai untuk recording,
editing suara bahkan efek gitar listrik. Memang ada sisi negatif dengan
adanya perkembangan teknologi musik saat ini hingga ada yang mengatakan
bahwa beberapa tahun ke depan, tidak perlu ahli dalam memainkan alat
musik, karena komputer bisa memainkannya. Namun tidak ada salahnya untuk
mempelajari teknologi musik disamping kita mempelajari instrumen kita
masing-masing.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar